Kemendiktisaintek-University of Queensland Perluas Peluang Double Degree dan Riset Bersama

Kemendiktisaintek-University of Queensland Perluas Peluang Double Degree dan Riset Bersama

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) terus mendukung kolaborasi perguruan tinggi Indonesia dengan kampus luar negeri demi meningkatkan mutu pendidikan, kolaborasi riset, serta memperluas peran perguruan tinggi Indonesia da--Kemendiktisaintek

KALTARA, DISWAY.ID –Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) terus mendukung kolaborasi perguruan tinggi Indonesia dengan kampus luar negeri demi meningkatkan mutu pendidikan, kolaborasi riset, serta memperluas peran perguruan tinggi Indonesia dalam ekosistem inovasi global. 

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto ketika menerima dengan Vice-chancellor of the University of Queensland (UQ), Deborah Terry dan Minister Counsellor Governance and Human Development Kedutaan Besar (Kedubes) Australia untuk Indonesia, Tim Stapleton, Kamis 30 Oktober 2025.

“Program kolaboratif seperti joint degree, double degree, maupun riset bersama adalah win-win solution. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman akademik global tanpa kehilangan jejaring penting di Indonesia yang akan berguna bagi karier dan kontribusi mereka setelah lulus,” ujar Menteri Brian.

BACA JUGA:Indonesia–Malaysia Perkuat Kolaborasi Pendidikan Tinggi dan Riset

Staf Khusus Menteri Bidang Jejaring Industri dan Kerja Sama Luar Negeri, Oki Earlivan Sampurno serta Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Sesditjen Dikti), Setiawan juga mendorong reformulasi beasiswa dan arah pendanaan riset agar semakin selaras dengan kebutuhan industri dan prioritas pembangunan nasional, termasuk dalam bidang energi terbarukan, bio based industry, serta teknologi dekarbonisasi.

Vice Chancellor Deborah menyampaikan apresiasi terhadap kemitraan yang telah terjalin antara UQ dan sejumlah universitas terkemuka di Indonesia seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ia menegaskan komitmen UQ untuk terus memperkuat kerja sama tersebut, termasuk melalui pembentukan UQ–UI Collaboration Centre dan perluasan program riset bersama.

BACA JUGA:Sekolah Garuda Hadir di Perbatasan, Gubernur Kaltara: Ini Komitmen Nyata Pemerataan Pendidikan

“Saat ini, ada sekitar 1.000 mahasiswa program sarjana, pascasarjana, dan joint program dari Indonesia yang sedang berkuliah di UQ. Kami ingin meningkatkan jumlah tersebut,” jelas Vice Chancellor Deborah Terry.

Sementara itu, Minister Counsellor Tim Stapleton menilai hubungan pendidikan dan riset antara kedua negara telah menunjukkan perkembangan positif, terutama melalui Program KONEKSI, Australia Awards, dan Beasiswa Garuda yang memungkinkan lebih banyak mahasiswa Indonesia menempuh studi di Australia.

“Kami sangat senang melihat meningkatnya jumlah mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Australia, sekaligus memperkuat hubungan antaruniversitas melalui program bersama dan riset kolaboratif,” ujar Minister Counsellor Tim Stapleton. 

BACA JUGA:Gedung Baru SMAN 3 Nunukan Siap Jadi Pusat Pendidikan, Ini Pesan Tegas Wagub Ingkong

Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kemitraan internasional, terutama dengan kampus bereputasi global, guna mempercepat transfer pengetahuan dan meningkatkan daya saing riset nasional.

“Kami berharap kerja sama dengan University of Queensland dan berbagai kampus luar negeri lainnya dapat menjadi katalis bagi kemajuan riset dan inovasi Indonesia di tingkat global,” pungkas Menteri Brian.

Sumber: