Hilirisasi Sawit Dimulai! Kaltara Rancang Pabrik Minyak Goreng Pertama

Gubenur pada rapat koordinasi ajak pemilik pabrik kelapa sawit untuk dukung pembangunan pabrik minyak di Kaltara--Diskominfo Kaltara
TARAKAN, DISWAY.ID — Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) terkait rencana pembangunan pabrik minyak goreng di wilayah Kaltara.
Pertemuan strategis ini berlangsung di Hotel Swiss-Belhotel Tarakan, pada Selasa, 30 September 2025.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Dr. Abdul Roni Angkat, S.TP., M.Si., serta sejumlah pemangku kepentingan, mulai dari pengusaha Pabrik Kelapa Sawit (PKS), asosiasi petani sawit, hingga perwakilan instansi pemerintah baik pusat maupun daerah.
BACA JUGA:Dasco Ahmad: DPR Siapkan Kajian Usai Putusan MK Soal Tapera
Gubernur Zainal menegaskan bahwa pendirian pabrik minyak goreng ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk memperkuat sektor hilir industri kelapa sawit di Kaltara.
“Insyaallah, pabrik ini akan dibangun di Kaltara, bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan lokal, tapi juga berpotensi ekspansi ke wilayah Kalimantan lainnya,” ucapnya.
Ia menyampaikan bahwa gagasan ini sudah menjadi cita-citanya sejak tiga tahun lalu, dan Rakor ini merupakan bentuk tindak lanjut dari arahan langsung Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.
Meski Menteri tidak dapat hadir secara langsung karena agenda mendadak di Jakarta, Gubernur menekankan semangat kolaboratif tetap terjaga.
Perlu Kolaborasi Seluruh Pemangku Kepentingan
BACA JUGA:Modal Usaha Rp1 Miliar Menanti, 1.300 UMKM Ikuti Ajang ‘Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas’
Dalam sambutannya, Gubernur menggarisbawahi pentingnya dukungan dari seluruh pengelola PKS di Kaltara sebagai pemasok utama bahan baku.
Ia menilai bahwa keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada sinergi semua pihak.
“Tanpa komitmen dari para pemilik PKS, proyek ini tidak akan bisa berjalan maksimal. Kita butuh pasokan dari sekitar 20 PKS di wilayah ini agar pabrik nantinya bisa berproduksi secara berkelanjutan,” tegasnya.
Pada sesi diskusi terbuka, Gubernur juga mendengarkan langsung berbagai masukan dari peserta terkait kapasitas produksi, rantai pasok, hingga pola kerja sama ekspor yang sudah berjalan.
Ia menyatakan bahwa informasi-informasi teknis tersebut akan menjadi acuan utama dalam merancang konsep dan skema operasional pabrik ke depan.
Sumber: