Indonesia Krisis Nakes dan Tenaga Medis, Sektor Pendidikan Digenjot Demi Layanan Kesehatan
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan, menghadiri Pertemuan Nasional Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) Tahun 2025 yang berlangsung 24–26 November.--Kemendiktisaintek
BACA JUGA:Bullying dan Kesehatan Mental Anak Jadi Kekhawatiran Utama Orangtua, Ini Solusi Pakar Keluarga
“Optimalisasi peran untuk menjembatani dunia pendidikan, praktik profesi tenaga kesehatan, dan kebijakan negara tidak dapat dipisahkan dari upaya pemartabatan bangsa. Atas nama Kemdiktisaintek, kami menyampaikan selamat dan sukses. Semoga forum ini melahirkan kebijakan yang semakin memperkuat martabat profesi kesehatan di Indonesia,” tegas Wamen Fauzan.
Satu Tahun KKI
Dalam forum ini, Ketua KKI, Arianti Anaya melaporkan capaian peningkatan mutu tenaga medis dan tenaga kesehatan selama satu tahun pelaksanaan UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Sepanjang periode tersebut, KKI telah menerbitkan 438.424 Surat Tanda Registrasi (STR) dan menyusun 36 standar profesi, serta menjangkau 340.000 tenaga kesehatan melalui program pembinaan di 22 provinsi dan 34 kabupaten/kota.
BACA JUGA:Kabar Baik! Pemerintah Siapkan Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan untuk Peserta Nonaktif
Kolegium Kesehatan Indonesia mencatat 83 standar kompetensi, 22 standar fellowship, dan 84.629 sertifikat kompetensi, serta 76 kolegium telah melaksanakan uji kompetensi.
Sementara itu, Majelis Disiplin Profesi (MDP) menetapkan 56 putusan pelanggaran disiplin dan menerbitkan 52 rekomendasi MDP sebagai bentuk penguatan profesionalisme dan perlindungan pasien.
Sumber: