Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air, Banjir Sumbar, Sumut, dan Aceh

Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air, Banjir Sumbar, Sumut, dan Aceh

Seiring meningkatnya risiko banjir dan tanah longsor di berbagai daerah, Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University, Prof Dodik Nurrochmat menegaskan pentingnya kebijakan mitigasi berbasis riset.--BNPB

Guna merespons peristiwa ini, BPBD Kota Tebing Tinggi telah mengerahkan personel untuk melakukan pengkian data dan memantau lokasi terdampak.

Koordinasi dengan pihak terkait yakni BWSS II juga dilakukan serta melakuakan evakuasi warga terdampak. 

Persitiwa selanjutnya terjadi di Kabupaten Sedang Bedagai yang dilanda banjir dengan ketinggian 10 hingga 60 sentimeter pada Kamis (27/11) pukul 05.50 WIB.

Data yang dihimpun mencatat sebanyak empat kecamatan terdampak dengan warga yang terdampak berjumlah 186 KK atau sekira 575 jiwa. 

Kerugian materiil yang diakibatkan dari banjir ini tidak hanya rumah warga yang terendam, namun juga lahan perkebunan seluas 80 hektare dan 60 hektare lahan hortikultura.

BACA JUGA:Website KIM.ID dan AI Generatif Genjot Pelayanan Publik dan Informasi

Guna merespons peristiwa ini BPBD setempat telah berkoordinasi dan melakukan penanganan di lapangan. 

Bergeser ke Provinsi Aceh, banjir juga terjadi di Kabupaten Aceh Selatan yang menyebabkan delapan kecamatan dan 24 gampong terdampak dengan ketinggian air mulai dari 10 hingga 40 sentimeter.

Kejadian yang dipicu oleh cuaca ekstrem ini telah berdampak pada 878 KK atau sejumlah 3.106 jiwa. 

Hingga Kamis (27/11), kondisi genangan berangsur surut di beberapa wilayah, seperti Gampong Labuhan Tarok II Kecamatan Meukek, Gampong Mutiara Jalan Nasional Gunung Alue Kriet Kecamatan Sawang, Gampong Batu Itam Lintas Nasonal, Kecamatan Kota Bahagia, Bakongan, Sawang dan Trumon. 

BPBD setempat juga telah melakukan sejumlah upaya penanganan dengan berkoordinasi bersama pihak-pihak terkait melalui unsur Forkopimda dan unsur perangkat daerah lainnya. 

BACA JUGA:BTN Dan HKBP Inisiasi Salurkan Bantuan Bencana Banjir Bandang ke Sumatera Bagian Utara

Di wilayah lain, banjir dilaporkan juga terjadi di Kabupaten Pidie, pada Kamis (27/11), yang dipicu oleh hujan di sebagian wilayah Kabupaten Pidie dengan intensitas tinggi. 

Peristiwa ini mengakibatkan 24 gampong di delapan kecamatan tergenang air dengan jumlah warga terdampak mencapai 726 KK atau sejumlah 2.547 jiwa di Kecamatan Muara Tiga, Kecamatan Pidie, dan Kecamatan Mutiara Timur. 

Banjir yang belum surut ini juga mengakibatkan daerah aliran sungai mengalami kerusakan serta 55 hektare lahan pertanian terdampak. BPBD setempat telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan upaya penanganan serta pengkinian data. 

Sumber: