Penggemar K-Pop Desak Konser Rendah Karbon Jelang COP30 di Brasil
Menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim COP30 di Brasil, pekan depan, laporan terbaru dari KPOP4PLANET bertajuk “Konser K-pop Rendah Karbon: Bernyanyi Bersama untuk Masa Depan Kita,” menunjukkan bahwa industri K-pop masih tertinggal dalam praktik --Istimewa
BACA JUGA:Generasi Muda Melawan Tekanan Sosial Dalam Drama Musikal 'Unravelled'
Didukung oleh Music Sustainability Alliance, Julie’s Bicycle, dan Music Declares Emergency, laporan ini menyerukan adopsi dan standarisasi konser K-pop rendah karbon di seluruh industri.
“Dengan menunjukkan praktik terbaik dan mengadvokasi perubahan dalam komunitas K-pop, KPOP4PLANET memfokuskan perhatian pada apa yang mungkin dilakukan salah satu genre musik yang paling cepat berkembang dan berpengaruh di zaman kita,” kata Lewis Jamieson, CEO dari Music Declares Emergency Inggris.
Laporan ini menyoroti praktik terbaik bagi perusahaan K-pop, termasuk:
Mengukur dan mengungkapkan emisi di seluruh area konser dan menetapkan rencana pengurangan emisi karbon yang jelas.
Beralih dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin.
BACA JUGA:Kaltara Beranda Depan RI, Gubernur Zainal Ajak TNI Perkuat Pembangunan Perbatasan
Memanfaatkan platform musisi untuk memperkuat pesan iklim
Menghilangkan penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan pengelolaan sampah.
Meminimalkan emisi terkait perjalanan mulai dari musisi, kru, dan penonton.
“Kami pernah hidup di dunia tanpa penampilan langsung idola selama pandemi–kami tidak akan membiarkan krisis iklim membuat kami mengalaminya lagi,” Nayeon Kim, Juru Kampanye KPOP4PLANET di Korea Selatan, menegaskan.
“K-pop memiliki kekuatan untuk memimpin. Konser rendah karbon telah terbukti dan meningkatkan skala konser sekarang akan menciptakan dampak nyata serta memperkuat reputasi K-pop di seluruh dunia,” ujar Kim.
Sumber: