Hasil Studi Ungkap Alasan Masyarakat Indonesia Kepincut Investasi Emas

Rabu 12-11-2025,19:22 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

KALTARA, DISWAY.ID - Laporan analisis wawasan konsumen terbaru oleh World Gold Council (WGC) bertajuk "Gold for the Nation: Strengthening the Financial Resilience of Indonesians mengungkapkan bahwa investor Indonesia memilih emas sebagai instrumen untuk membangun ketahanan finansial dan menyisihkan dana darurat.

Berdasarkan studi yang melibatkan 2.000 investor Indonesia dengan beragam tingkat pendapatan dan usia, dua dari tiga orang Indonesia (67%) memiliki investasi emas dalam berbagai jenis produk, termasuk emas batangan dan koin, perhiasan emas, Exchange Traded Fund (ETF) emas, dan sekuritas emas lainnya.

Sekitar 85% investor Indonesia yang pernah berinvestasi emas menyatakan akan mempertimbangkan untuk berinvestasi kembali dalam 12 bulan ke depan, dan 14% lainnya menunjukkan minat untuk berinvestasi kembali di waktu mendatang.

BACA JUGA:Harga Emas di Pegadaian Naik untuk Produk Galeri 24 dan UBS, Antam Masih Belum Tersedia

Sementara itu, di antara investor yang belum pernah berinvestasi emas, sekitar 26% tertarik untuk mempertimbangkan memulai investasi emas dalam 12 bulan ke depan, dan 62% lainnya menyatakan minat terhadap investasi emas di waktu mendatang.

Tren ini muncul ketika masyarakat Indonesia tengah mencari cara untuk menambah tabungan dan melindungi kekayaan di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terus berlanjut.

Terdapat kesamaan minat di kalangan investor Indonesia untuk membangun. ketahanan dan keamanan finansial jangka panjang.

Alasan yang paling sering disebut para investor Indonesia untuk berinvestasi dan menabung di antaranya menyisihkan danal darurat, menyiapkan dana pensiun, serta membangun warisan bagi generasi mendatang.

BACA JUGA:Tak Perlu Modal Besar, Begini Cara Investasi Emas di Pegadaian untuk Pemula

"Emas menjadi salah satu investasi andalan masyarakat Indonesia karena dianggap mudah untuk dibeli dan dijual, serta menunjukkan kinerja yang kuat dan konsisten di tengah ketidakpastian ekonomi," ujar Shaokai Fan, Head of Asia Pacific (ex China) and Global Head of Central Banks di World Gold Council "Banyak investor Indonesia juga memandang emas sebagai instrumen pelindung kekayaan yang membantu menjaga nilai aset ketika pasar bergejolak," tambahnya.

Minat para investor Indonesia terhadap emas bukan tanpa alasan. Emas telah menjadi aset dengan kinerja terbaik dalam rupiah Indonesia pada tahun 2024 dan 2025, memberikan retum sebesar 32% pada tahun 2024 dan 44% pada tahun 2025 hingga saat ini (year-to-date).

Rata-rata periode kepemilikan emas fisik, seperti emas batangan dan koin, serta perhiasan emas, berkisar antara 4 hingga 10 tahun. Sementara itu, ETF emas dan sekuritas terkait emas lainnya disimpan para investor Indonesia dengan rata-rata sekitar 6 tahun.

BACA JUGA:Emas Naik Drastis Hari ini! UBS dan Galeri24 Cetak Rekor Baru di Pegadaian

Shaokai menjelaskan, "Investor Indonesia cenderung didorong oleh keinginan yang kuat akan stabilitas finansial. Mereka berharap investasi dapat membantu mereka merasa optimistis terhadap masa depan, terlindungi secara finansial, serta yakin telah mengambil keputusan yang tepat dan bijaksana. Seperti yang ditunjukkan dalam laporan kami.

Atribut yang dimiliki emas pun sejalan dengan kebutuhan sebagian besar investor Indonesia. Dari sisi perilaku dan sikap, mayoritas investor Indonesia meyakini bahwa. berinvestasi penting untuk menjaga keamanan finansial jangka panjang.

Kategori :