Ke depan, Prof Megawati menilai bahwa komunikasi yang terbuka dan empatik menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan publik.
"Masyarakat membutuhkan penjelasan yang jujur dan didukung oleh data yang dapat dipercaya. Selain itu, saluran komunikasi dan pengaduan harus jelas serta mudah diakses agar publik merasa dilindungi,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan agar pejabat publik berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan saat krisis terjadi.
"Satu pernyataan yang tidak sensitif dapat memperkeruh situasi dan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat. Sebaiknya komunikasi dilakukan berdasarkan data yang telah diverifikasi dengan bahasa yang menenangkan, bukan defensif,” tutupnya