KALTARA, DISWAY.ID – Dunia perfilman Tanah Air kembali diramaikan dengan hadirnya film “Pangku”, karya perdana dari aktor sekaligus sutradara Reza Rahadian.
Film yang akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 6 November 2025 ini menjadi proyek perdana rumah produksi Gambar Gerak, sekaligus menandai langkah baru Reza di balik kamera.
Mengangkat isu sosial yang jarang tersentuh, “Pangku” menghadirkan kisah tentang perjuangan seorang ibu di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa.
BACA JUGA:Dukungan Nyata: Indonesia Tawarkan Layanan Ribuan Hektare bagi Palestina di Kaltara
Tema yang diangkat terinspirasi dari fenomena “kopi pangku”, sebuah realitas sosial yang kerap menimbulkan stigma dan salah tafsir di masyarakat.
Sebelum dirilis di dalam negeri, film ini telah lebih dulu menorehkan prestasi di kancah internasional.
“Pangku” terpilih sebagai salah satu proyek dalam Hong Kong Asia Film Financing Forum (HAF) dan ditayangkan secara eksklusif di ajang bergengsi Busan International Film Festival (BIFF) 2025.
Sinopsis Film “Pangku”
Cerita berpusat pada Sartika (diperankan oleh Claresta Taufan), seorang perempuan muda yang tengah mengandung dan memutuskan meninggalkan desanya demi mencari kehidupan yang lebih layak bagi calon anaknya.
Dalam perjalanannya, Sartika berkenalan dengan Bu Maya (Christine Hakim), pemilik warung kopi di jalur Pantura yang tampak tulus dan penuh welas asih.
BACA JUGA:Garuda Muda Siap Guncang Piala Dunia U-17! Intip Skuad dan Laga Perdana Indonesia
Namun, di balik kebaikan itu tersimpan rahasia kelam. Setelah melahirkan, Sartika justru dijebak untuk bekerja di kedai kopi pangku milik Bu Maya.
Di tengah keterpurukan hidupnya, hadir sosok Hadi (Fedi Nuril), seorang sopir truk ikan yang membawa harapan baru bagi Sartika.
Pertemuan keduanya menjadi titik balik perjalanan hidup sang tokoh utama—antara harapan akan kebahagiaan dan kenyataan pahit yang sulit dihindari.
Deretan Pemeran
Selain Claresta Taufan, Christine Hakim, dan Fedi Nuril, film ini juga menghadirkan sejumlah aktor muda berbakat seperti, Shakeel Aisy (sebagai bayu), Devano (sebagai Gilang)
Kehadiran para pemain papan atas ini diyakini mampu memperkuat sisi emosional serta kedalaman karakter yang ditampilkan dalam film.