Psikolog Dr. Michael Torres mengingatkan bahwa kecenderungan membandingkan diri memang alami, namun media sosial memperkuat perilaku itu.
Ia menyarankan beberapa langkah agar interaksi digital tidak berubah menjadi sumber kesepian:
• Gunakan media sosial secara aktif, bukan hanya sebagai penonton pasif.
• Batasi waktu online, misalnya maksimal satu jam per hari atau lakukan detox media sosial secara berkala.
• Jauhkan diri dari akun yang bersifat toksik dan hanya menimbulkan perasaan negatif.
• Ikuti akun yang memberi inspirasi dan menumbuhkan semangat positif.
• Tampilkan diri apa adanya, tanpa perlu selalu terlihat sempurna.
• Nonaktifkan notifikasi, agar pikiran lebih tenang dan fokus.
• Jauhkan ponsel saat tidur demi kualitas istirahat yang lebih baik.
• Prioritaskan pertemuan langsung dengan teman atau keluarga, karena keintiman sejati tumbuh dari interaksi nyata.
Gunakan teknologi sebagai alat untuk menjembatani hubungan, bukan menggantikannya.
BACA JUGA:Laptop Gaming RTX 50 Series Murah? Ini Pongo 755 untuk Gamer dan Kreator Muda
Jadwalkan waktu untuk bertemu, bergabung dalam komunitas hobi, atau sekadar berbincang santai.
Di sanalah kehangatan dan koneksi sejati terbentuk.
Kedekatan digital memang membuat dunia terasa lebih kecil, namun bukan berarti lebih hangat.
Dunia maya bisa jadi ruang untuk berhubungan, tapi bukan tempat terbaik untuk menggantikan pelukan, tawa, dan tatapan nyata.