“Kita butuh data pasti tentang jumlah petani plasma dan lahan yang mereka kelola di Kaltara. Harapannya, mereka punya wadah seperti di daerah lain, contohnya di Sumatera Selatan dengan SIAT. Ini penting agar aspirasi petani bisa tersampaikan dan kesejahteraan mereka lebih terjamin,” ujarnya.
Bangun Kedaulatan Pangan dan Stabilitas Harga
Rakor ini menjadi langkah awal menuju kemandirian industri minyak goreng di provinsi termuda Indonesia tersebut.
BACA JUGA:Penghargaan Nasional untuk Gubernur Kaltara, Pertanian dan Perikanan Makin Tangguh
Gubernur berharap kehadiran pabrik nantinya dapat memperkuat ketahanan pangan, mengendalikan inflasi daerah, serta menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kaltara.
“Lewat pembangunan ini, kita ingin menghadirkan manfaat luas bagi masyarakat, dari stabilitas harga minyak goreng hingga peningkatan kesejahteraan petani dan tenaga kerja lokal,” tutupnya.