Prabowo Rombak Kabinet, Publik Menanti Kinerja Nyata Pejabat Baru

Kamis 18-09-2025,21:17 WIB
Reporter : Aan Abdau Rizal
Editor : Aan Abdau Rizal

Sementara itu, melalui Keppres Nomor 152/TPA Tahun 2025, Presiden juga melantik Sarah Sadiqa sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), menggantikan pejabat sebelumnya.

Pengamat: Kini Saatnya Pembuktian, Bukan Sekadar Jabatan 

Pengamat politik Adi Prayitno menekankan bahwa pelantikan ini merupakan langkah awal, namun yang paling penting adalah bagaimana para pejabat baru tersebut membuktikan kinerja mereka.

Menurutnya, ekspektasi publik sangat tinggi, terutama untuk kementerian dan lembaga yang selama ini dianggap memiliki banyak pekerjaan rumah.

"Yang paling dinantikan masyarakat adalah seberapa cepat dan tepat para pejabat baru ini menyelesaikan berbagai persoalan di instansi masing-masing. Jabatan adalah amanah, bukan sekadar posisi elitis," ujar Adi , Kamis, 18 September 2025.

Ia menyoroti khusus penunjukan Djamari Chaniago sebagai Menko Polhukam, yang memiliki latar belakang militer.

Adi berharap Djamari segera mengambil langkah strategis untuk mencegah terulangnya kejadian anarkis seperti yang terjadi pada akhir Agustus 2025.

“Publik ingin jaminan keamanan yang nyata, bukan janji-janji kosong. Ini tanggung jawab besar bagi Menko baru,” tambahnya.

Sementara, Erick Thohir yang kini menjabat Menpora, dinilai memiliki bekal cukup kuat mengingat keterlibatannya dalam dunia olahraga nasional dan internasional.

Adi berharap sektor kepemudaan dan olahraga bisa mengalami percepatan kemajuan di bawah kepemimpinannya.

BACA JUGA:ASN, TNI, dan Pegawai BUMN Dicoret! Bansos Kini Hanya untuk yang Benar-benar Butuh!

Para wakil menteri yang baru saja dilantik diharapkan dapat mendorong kinerja kementerian agar selaras dengan visi Presiden Prabowo, terutama dalam mewujudkan Asta Cita delapan cita-cita besar pemerintahan saat ini.

Selain itu, peran Kepala Staf Kepresidenan dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah juga dinilai krusial dalam menyampaikan program dan capaian pemerintah kepada masyarakat secara efektif dan tidak menimbulkan kegaduhan komunikasi.

"Yang penting, jangan sampai ada pernyataan blunder yang malah menimbulkan polemik. Jika komunikasi dan kinerja terjaga baik, publik pasti akan menghargai. Tapi jika dalam beberapa bulan ke depan tidak menunjukkan hasil, wajar jika kritik keras muncul," pungkas Adi.

Kategori :