Bintang Sobat SMP 2025 Menginspirasi Perubahan Lewat Upaya Anti Perundungan

Bintang Sobat SMP 2025 Menginspirasi Perubahan Lewat Upaya Anti Perundungan

Komitmen ini ditegaskan dengan diselenggarakannya ajang nasional Bintang Sobat SMP (BSS) Tahun 2025.--Kemendikdasmen

KALTARA, DISWAY.ID — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus memperkuat upaya pencegahan perundungan melalui penguatan karakter dan kepemimpinan pelajar.

Komitmen ini ditegaskan dengan diselenggarakannya ajang nasional Bintang Sobat SMP (BSS) Tahun 2025.

Pada kegiatan yang dihadiri 76 peserta terpilih dari 34 provinsi, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto, menyampaikan bahwa gerakan anti perundungan harus tumbuh sebagai budaya sekolah yang berkelanjutan.

“Gerakan anti perundungan (_anti-bullying_) harus menjadi budaya berkelanjutan di sekolah. Adik-adik bukan hanya peserta kegiatan, tetapi di masa mendatang kalian menjadi agen perubahan SMP yang membawa dampak positif dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan, utamanya bebas dari perundungan,” ujar Dirjen Gogot saat membuka kegiatan BSS di Bekasi, Rabu (26/11).

 BACA JUGA:Mendikdasmen Imbau Semua Pihak Cegah dan Atasi Perundungan dengan Responsif

Dirjen Gogot menambahkan bahwa pencegahan perundungan membutuhkan ruang pembinaan karakter yang melibatkan partisipasi aktif dan kepemimpinan murid agar dapat mengakar kuat di satuan pendidikan.

“Murid menjadi garda terdepan dalam mencegah perundungan, karena mereka yang setiap hari berada dalam interaksi sosial di sekolah. Dengan keteladanan dari Ibu dan Bapak guru di sekolah, serta aksi positif berkelanjutan di masyarakat, murid dapat menjadi penjaga lingkungan belajar yang menghargai keberagaman dan menolak segala bentuk kekerasan,” ungkap Dirjen Gogot.

Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan, Muhammad Muchlas Rowi, menyoroti pentingnya keseimbangan antara karakter pelajar dan kemampuan literasi digital untuk menghadapi perkembangan teknologi saat ini, terutama kecerdasan buatan (_artificial intelligence_/AI).

"Kalian semua adalah generasi digital native. Tunjukkan dan buktikan bahwa teknologi dapat digunakan untuk kebaikan,” tegasnya. 

 BACA JUGA:Belasungkawa untuk Timothy, Satgas Anti-Perundungan di Kampus Dibentuk

Sementara itu, Direktur SMP, Maulani Mega Hapsari, menjelaskan bahwa BSS tahun 2025 selaras dengan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) yang tengah digulirkan Kemendikdasmen. “(Kegiatan ini) menjadi cerminan tumbuhnya generasi Indonesia yang tangguh—anak-anak yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kokoh dalam karakter,” ucap Maulani.

Lebih lanjut, Maulani menambahkan bahwa melalui 7 KAIH yang menanamkan kemandirian, kepemimpinan, kerja sama, tanggung jawab, kreativitas, pemikiran kritis, serta semangat belajar sepanjang hayat, sekolah berupaya menumbuhkan jiwa-jiwa muda di jenjang SMP yang berani berjuang, gigih menghadapi tantangan, dan tidak mudah menyerah dalam mengukir prestasi.

 

 

Sumber: