Dari Batavia ke Era Digital: Perjalanan POS Indonesia yang Nyaris Hilang Ditelan Zaman!

Dari Batavia ke Era Digital: Perjalanan POS Indonesia yang Nyaris Hilang Ditelan Zaman!

Logo Pos Indonesia--Pos Indonesia

KALTARA, DISWAY.ID - Pos Indonesia adalah salah satu perusahaan tertua di tanah air yang berdiri sejak zaman kolonial.

Perjalanannya panjang, dari sekadar kantor pos pertama di Batavia hingga kini bertransformasi di era digital.

Kantor Pos Pertama di Batavia (1746)

Kantor pos pertama di Indonesia berdiri pada tahun 1746 di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff mendirikannya untuk menjamin keamanan surat, terutama bagi para pedagang Belanda.

BACA JUGA:Ternyata Cacing Tanah Punya Nilai Manfaat Ekonomi Lho! Ini Menurut Pakar

Perkembangan besar terjadi saat Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels membangun Jalan Raya Pos Anyer–Panarukan sepanjang 1.000 km pada 1808–1811. Jalan ini mempersingkat waktu perjalanan dan mempercepat pengantaran surat. Sastrawan Pramoedya Ananta Toer bahkan menyebut proyek ini sebagai “rekor dunia pada masanya.”

Masa Pasca-Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah mengambil alih pos kolonial pada 27 Desember 1945, yang kemudian diperingati sebagai Hari Bakti Postel.

BACA JUGA:Cek Harga Mobil GWM SUV dan ORA September 2025, Catat Rekor Penjualan Tertinggi

Perubahan nama dan status pun terus berlangsung:

1961: Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel)

1965: Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro)

1978: Perusahaan Umum Pos dan Giro

1995: PT Pos Indonesia (Persero) – status yang masih berlaku hingga kini

Era 1978 hingga pertengahan 1990-an menjadi masa keemasan Pos Indonesia. Saat itu perusahaan memiliki hak monopoli, sehingga hampir semua kecamatan di Indonesia memiliki kantor pos.

Layanan pos mencakup surat, paket, logistik, giro, hingga jasa keagenan. Pos Indonesia bahkan menjadi tulang punggung komunikasi nasional sebelum hadirnya teknologi modern.

Sumber: