Wagub Kaltara Ziarah ke Makam Raja Lencau Ingan, Pahlawan Perbatasan Apau Kayan

Wagub Kaltara Ziarah ke Makam Raja Lencau Ingan, Pahlawan Perbatasan Apau Kayan

Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Ingkong Ala, menyempatkan diri melakukan ziarah ke makam leluhurnya, Raja Lencau Ingan, di Desa Long Nawang, Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Malinau--

APAU KAYAN, Disway.id - Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Ingkong Ala, menyempatkan diri melakukan Kaltara.disway.id/listtag/1383/ziarah">ziarah ke makam leluhurnya, Raja Lencau Ingan, di Desa Long Nawang, Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Malinau, Kamis, 17 April 2025.

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di wilayah perbatasan, ziarah tersebut menjadi momen penuh makna bagi Ingkong Ala, mengingat sosok Lencau Ingan bukan hanya bagian dari garis keturunannya.

Bukan hanya itu saja, sosok Lencau Ingan juga merupakan tokoh sentral dalam sejarah perjuangan masyarakat Dayak melawan kolonialisme di wilayah Apau Kayan.

“Selama kunjungan kerja di sini (Apau Kayan) saya menyempatkan diri berziarah ke makam kakek saya (Lencau Ingan) di Desa Long Nawang,” kata Ingkong Ala didampingi putranya Herber dan Asisten 3 Pemprov Kaltara.

Lebih jauh, Ingkong menuturkan bahwa Lencau Ingan dikenal sebagai pemimpin karismatik dari suku Dayak Kenyah yang berhasil mempersatukan masyarakat Apau Kayan dalam perlawanan terhadap tentara Belanda.

“Ia berhasil memimpin masyarakat Dayak dalam mengusir tentara Belanda saat itu. Makam Lencau Ingan ini tempat yang penting bagi masyarakat Dayak Apau Kayan dan merupakan bagian dari sejarah perjuangan melawan penjajahan Belanda,” ungkapnya.

Ziarah ini juga menjadi sarana refleksi pribadi bagi sang Wagub, terutama mengenai perjuangan dan semangat menjaga hak-hak masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan.

“Ini adalah kesempatan saya untuk kembali merenungkan perjuangan kakek saya, terutama memperjuangkan hak-hak warga perbatasan,” tambah Wagub.

Dalam penuturannya, Ingkong menjelaskan bahwa Lencau Ingan wafat pada Juni 1949 dalam usia sekitar 98 tahun. Yang menarik, pemakaman tokoh ini dilakukan dengan upacara militer Belanda, menandakan pengakuan atas pengaruh dan peran besarnya.

“Lencau Ingan meninggal dunia pada bulan Juni 1949, pada usia sekitar 98 tahun. Ia dimakamkan dengan upacara militer Belanda di Long Nawang, di tepi Sungai Kayan, sebelah Bandara Long Nawang,” tutupnya.

Sumber: