Persatuan Pemuda Indonesia dari Sabang hingga Merauke: Menapak Jejak Sumpah Pemuda
71 Peserta Kongres Pemuda Indonesia--Museum Sumpah Pemuda
KALTARA, DISWAY.ID — Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda, sebuah peristiwa bersejarah yang menjadi tonggak lahirnya semangat persatuan dan nasionalisme.
Tahun ini, peringatan Sumpah Pemuda memasuki usia ke-97 tahun, menandai hampir satu abad perjalanan generasi muda dalam memperkuat jati diri bangsa.
Sumpah Pemuda merupakan hasil dari Kongres Pemuda II yang diselenggarakan pada 27–28 Oktober 1928 di Jakarta oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI).
Kongres tersebut mempertemukan berbagai organisasi pemuda dari seluruh pelosok Nusantara, di antaranya Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, Sekar Rukun, Pemuda Indonesia, dan Pemuda Kaum Betawi.
BACA JUGA:Laptop AI jadi Standar Baru 2025, ini 5 Pilihan Terbaik yang sudah Rilis di Indonesia
Dari pertemuan itu lahirlah ikrar bersejarah yang kini dikenal sebagai Sumpah Pemuda, yang berbunyi:
1. Kami, putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami, putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami, putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Makna Sumpah Pemuda bagi Bangsa
Ikrar tersebut memiliki arti mendalam bagi perjalanan bangsa Indonesia.
Melalui Sumpah Pemuda, para pemuda kala itu menegaskan tekad untuk bersatu tanpa memandang perbedaan suku, agama, maupun daerah.
Persatuan inilah yang kemudian menjadi fondasi kuat bagi perjuangan menuju kemerdekaan.
Makna pertama dalam Sumpah Pemuda mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mencintai dan membela tanah air yang satu, yaitu Indonesia.
Sementara itu, pengakuan sebagai satu bangsa menunjukkan semangat kebersamaan dalam keberagaman.
Sumber: