Bersatu Lewat Permainan Rakyat: Disdikbud Kaltara Ajak Pelajar Hidupkan Budaya Lokal

Dalam rangka memperingati HUT ke-13 Provinsi Kalimantan Utara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara menyelenggarakan kompetisi olahraga dan permainan tradisional di Lapangan Ahmad Yani, Tanjung Selor--Diskominfo Kaltara
TANJUNG SELOR, DISWAY.ID – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara menyelenggarakan kompetisi olahraga dan permainan tradisional di Lapangan Ahmad Yani, TANJUNG SELOR, Kamis, 23 Oktober 2025.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Aparatur, Pelayanan Publik, dan Kemasyarakatan, Dr. Ir. H. Syahrullah Mursalin, M.P., yang mewakili Gubernur Kaltara.
Mengusung tema “Bersatu Membangun Kaltara yang Maju dan Bermartabat”, kegiatan ini dinilai sebagai upaya melestarikan budaya sekaligus menanamkan nilai kebersamaan.
BACA JUGA:Kejutan Liga Europa! GO Ahead Eagles Tumbangkan Aston Villa Lewat Drama di Deventer
“Kompetisi ini bukan hanya untuk hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran karakter. Melalui permainan tradisional, kita menumbuhkan semangat gotong royong, sportivitas, dan kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Kaltara,” kata Syahrullah.
Ia juga mengapresiasi terselenggaranya acara ini yang dinilai penting dalam menjaga eksistensi budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi dan digitalisasi.
Menurut Syahrullah, tantangan zaman digital membuat generasi muda lebih familiar dengan permainan daring dan gadget, sementara permainan tradisional seperti gasing, enggrang, dan bakiak mulai jarang dimainkan.
“Fenomena ini menjadi tantangan besar. Jika tidak dijaga, warisan budaya kita bisa hilang secara perlahan. Padahal, permainan tradisional mengajarkan kerja sama, ketangkasan, dan tanggung jawab sosial,” tambahnya.
BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian Jumat ini Tak Bergerak, Ada Apa dengan Emas Antam?
Syahrullah menekankan pentingnya peran keluarga dan sekolah dalam menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal sejak dini agar kemajuan teknologi tidak mengikis nilai-nilai luhur bangsa.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan interaksi sosial.
“Gunakan teknologi secara bijak. Jangan biarkan gawai menguasai waktu anak-anak kita. Orang tua memiliki peran penting dalam membimbing dan menjadi teladan,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, Syahrullah juga menekankan pentingnya integritas, kejujuran, dan sportivitas bagi seluruh peserta.
Menurutnya, kemenangan sejati bukan diukur dari piala, tetapi dari semangat kebersamaan dan rasa saling menghormati.
Sumber: