Bulan Bahasa dan Sastra 2025, Penting Wariskan Bahasa Daerah ke Generasi Penerus

Kegiatan bertajuk Pentas Sastra di Badan Bahasa Tahun 2025 ini berlangsung pada 13-17 Oktober 2025 di Panggung Terbuka W.S. Rendra, Kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta Timur, dengan mengusung tema “Sastra Bersuara, Bahasa Berdaya.”--Kemendikdasmen
KALTARA, DISWAY.ID - Dalam semangat memperingati Bulan Bahasa dan Sastra 2025, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, menghadirkan perayaan kreatif yang menghidupkan denyut kesastraan Indonesia.
Kegiatan bertajuk Pentas Sastra di Badan Bahasa Tahun 2025 ini berlangsung pada 13-17 Oktober 2025 di Panggung Terbuka W.S. Rendra, Kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta Timur, dengan mengusung tema “Sastra Bersuara, Bahasa Berdaya.”
Pentas Sastra tahun ini menjadi penanda penting karena merupakan kegiatan perdana yang diinisiasi oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra bekerja sama dengan Ikatan Duta Bahasa Nasional.
Meskipun baru pertama kali digelar, antusiasme masyarakat begitu besar.
Lebih dari 350 pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia turut serta, mulai dari DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, hingga Jawa Timur, bahkan ada yang datang dari Lampung dan Jawa Tengah.
Setiap hari, sekitar 55 penampil dan peserta terpilih turut meramaikan kegiatan ini.
Para peserta berasal dari latar belakang yang beragam, mulai dari pelajar sekolah dasar hingga mahasiswa, Duta Bahasa, komunitas sastra, dan sastrawan lintas generasi.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menyebut bahwa perayaan Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2025 terasa semakin meriah dengan inisiasi kegiatan baru berupa Pentas Sastra di Badan Bahasa.
BACA JUGA:Sekolah Garuda Hadir di Perbatasan, Gubernur Kaltara: Ini Komitmen Nyata Pemerataan Pendidikan
Perhelatan ini menjadi wujud nyata partisipasi masyarakat dalam pembangunan di bidang bahasa dan sastra.
“Alhamdulillah, animo dari sastrawan muda, pegiat sastra, komunitas sastra, dan para siswa sungguh luar biasa, tampil mempesona di Panggung Terbuka Badan Bahasa. Insyaallah, perhelatan ini tidak hanya hadir pada Bulan Bahasa dan Sastra, tetapi juga akan berlanjut dalam berbagai kegiatan dan gelaran sastra lainnya di seluruh Nusantara yang kaya akan karya sastra,” ungkap Hafidz.
Lebih lanjut, Duta Bahasa DKI Jakarta sekaligus panitia kegiatan, Nadhira Khalisaha menuturkan bahwa semangat para peserta sangat luar biasa.
“Setiap harinya kami melakukan kurasi sehingga hanya sekitar 30-40 penampil yang tampil di panggung. Menariknya, meskipun pendaftaran kami buka untuk lingkup Jabodetabek, banyak peserta dari luar daerah seperti Malang, Pasuruan, dan Lampung yang datang dengan biaya sendiri. Mereka menanggung transportasi dan penginapan secara mandiri. Ini menunjukkan betapa besarnya kecintaan masyarakat terhadap sastra Indonesia,” ujar Nadhira.
Sumber: