Festival Budaya Irau Malinau Kembali Digelar, Warisan Leluhur Tampil Spektakuler

Festival Budaya Irau ke-11 dan Hari jadi Malinau ke-26, Wakil Gubernur harapkan Malina menjadi tonggak pembangunan di kaltara--Diskominfo Kaltara
MALINAU, DISWAY.ID – Prosesi adat Timug Pensaluy menyambut hangat tamu kehormatan dalam pembukaan Festival Budaya Irau ke-11 dan Hari Jadi ke-26 Kabupaten Malinau, yang digelar meriah di Lapangan Padan Liu Burung, Senin, 7Oktober 2025.
Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Ingkong Ala, S.E., M.Si, hadir langsung mewakili Gubernur Kaltara untuk membuka secara resmi rangkaian kegiatan budaya yang akan berlangsung hingga 26 Oktober 2025 mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub disambut dengan prosesi adat khas Tidung, yang dilakukan oleh para tetua adat sebagai bentuk penghormatan kepada para tamu undangan.
Turut hadir dalam acara pembukaan antara lain Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI, Komjen Pol Makhruzi Rahman, S.I.K., M.H. mewakili Menteri Dalam Negeri, Bupati Malinau Wempi W Mawa, Wakil Bupati Jakaria, Ketua DPRD Kaltara Achmad Djufrie, Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali, unsur Forkopimda, tokoh adat, pemuda, hingga pemuka agama.
BACA JUGA:Bank Jakarta Siap Terima Dana Raksasa? Menkeu Buka Peluang Tambahan Triliunan Rupiah
26 Tahun Malinau: Tumbuh, Mandiri dan Berdaya Saing
Dalam sambutannya, Wagub Ingkong mengucapkan selamat ulang tahun ke-26 untuk Kabupaten Malinau.
Ia menyebut bahwa dalam kurun waktu lebih dari dua dekade, Malinau telah menunjukkan kemajuan yang signifikan.
"Malinau telah berkembang menjadi kabupaten yang mandiri, memiliki daya saing, dan berperan penting dalam pembangunan di Kalimantan Utara, khususnya di wilayah perbatasan," ujar Wagub.
Ia menegaskan, Festival Irau bukan hanya sekadar pertunjukan budaya, namun juga mencerminkan semangat masyarakat dalam merawat tradisi dan nilai-nilai lokal yang menjadi identitas kuat "Bumi Intimung".
“Festival ini adalah wujud kecintaan masyarakat terhadap warisan leluhur serta bentuk nyata dari perayaan keberagaman yang menyatukan,” lanjutnya.
BACA JUGA:Honor Rilis X5c dan X5c Plus: Smartphone Terjangkau dengan Kamera 50MP dan Baterai Jumbo
Mengangkat Tema Harapan dan Masa Depan Kaltara
Dengan mengusung tema besar “Malinau: Negeri Sang Pengendali Air, Kaltara Terang, No Indonesia Gelap” dan subtema “Dari Malinau Menyala Harapan Menuju Kaltara Maju, Indonesia Emas”, festival ini membawa pesan optimisme akan masa depan Kalimantan Utara dan Indonesia.
Wagub juga menyebut bahwa Irau adalah platform strategis untuk memperkenalkan kekayaan budaya, potensi wisata, dan keberagaman etnis di Malinau ke panggung nasional bahkan internasional.
“Ini adalah momentum yang sangat baik untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Malinau, meski berada di perbatasan, punya kekayaan budaya yang luar biasa dan masyarakat yang hidup dalam harmoni,” tegasnya.
Sumber: