Jadwal Tayang Avatar: Fire and Ash, Jelajahi Keindahan Pandora dan Petualangan
Sutradara legendaris James Cameron kembali mengajak penonton menjelajahi keindahan Pandora melalui “Avatar: Fire and Ash”, yang akan tayang di bioskop mulai 17 Desember 2025 mendatang.--Disney+ Hotstar
“Setiap ekspresi, gerakan, dan emosi adalah hasil penampilan mereka. Setelah terekam, tim artistik bekerja tanpa henti untuk menghidupkan karakter dan dunia Pandora ke dalam layar,” ujarnya.
Proses produksi film ini juga turut diperkuat oleh sineas-sineas berbakat yang kembali bekerja sama dengan James Cameron, termasuk sinematografer pemenang Oscar® Russell Carpenter, ASC (“Titanic”); desainer produksi Dylan Cole (“Maleficent”); editor Stephen Rivkin, ACE (“Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest”); senior visual effects supervisor peraih lima Academy Award® Joe Letteri (“King Kong”, “The Lord of the Rings: The Return of the King”); tim Wētā FX dengan VFX producer Nicky Muir (“Black Panther: Wakanda Forever”); serta komposer pemenang GRAMMY Simon Franglen (“Titanic”).
BACA JUGA:Jadwal Tayang 'Tron: Ares' di Bioskop, Babak Baru Kisah Manusia dan AI
Rahasia di Balik Keajaiban Visual Avatar
Visual efek menjadi elemen kunci dalam “Avatar: Fire and Ash”, karena proses pengembangannya sudah dimulai sejak tahap awal produksi.
Pendekatan ini membuat setiap departemen bekerja bersamaan untuk menghadirkan dunia Pandora dengan detail yang lebih kaya.
“Sering kali orang menganggap tahapan produksi itu terdiri dari pra-produksi, produksi, dan pasca produksi. Namun pada film-film Avatar, batasan itu tidak lagi terlihat jelas, dan proses visual efek kami sudah dimulai sejak pra-produksi,” ujar Jon Landau.
Setelah rangkaian pengambilan gambar virtual selesai disusun, seluruh adegan serta penampilan para aktor diteruskan ke tim ahli Wētā FX di Selandia Baru, studio pemenang Academy Award® yang mengerjakan total 3.382 shot visual efek untuk film ini.
BACA JUGA:Jadwal Tayang The Super Mario Galaxy Movie, Sekuel Mario Siap ke Luar Angkasa
Dinamika Baru di Pandora
Kisah “Avatar: Fire and Ash” berlangsung beberapa minggu setelah peristiwa “Avatar: The Way of Water”. Keluarga Sully masih hidup bersama klan Metkayina di Pandora sambil berusaha beradaptasi dengan kepergian Neteyam.
Masing-masing anggota keluarga menghadapi duka itu dengan cara mereka sendiri.
James Cameron menjelaskan, “Film ini benar-benar menghadirkan sesuatu yang segar dan baru. Yang tak terduga adalah bagaimana kisahnya menyajikan emosi yang terasa nyata dan mendalam tentang konsekuensi emosional dari peristiwa di The Way of Water.”
Di tengah upaya Spider menyesuaikan diri dengan kehidupan Metkayina, keluarga Sully menyadari bahwa ia tidak bisa lagi tinggal bersama mereka demi keselamatannya.
Melalui pertemuan dengan Klan Tlalim, atau Wind Traders, pemimpin mereka, Peylak, setuju mengantar Spider kembali ke High Camp, dan seluruh keluarga Sully memutuskan untuk ikut serta dalam perjalanan tersebut.
Namun, rencana mereka terhenti ketika rombongan diserang oleh Klan Mangkwan, atau Ash People, yang dipimpin oleh Varang. Berasal dari wilayah yang hancur akibat letusan gunung berapi, klan ini tumbuh dengan budaya dan cara hidup yang sangat berbeda.
Di sisi lain, RDA yang merupakan organisasi manusia dengan ambisi untuk menguasai Pandora mulai bangkit dan merencanakan serangan baru setelah kekalahan sebelumnya.
Sumber: