"Nah ini yang rasanya memang sejak dini perlu dipastikan seperti apa kondisi kejiwaan dan apa mental dari anak-anak kita," ujar Adita.
Ini merupakan langkah yang sangat progresif. Mengingat isu kesehatan mental sering kali masih dianggap tabu di masyarakat.
Peran Sentral Keluarga dan Sekolah
Pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan pemerintah hanya langkah awal. Keberlanjutan dan keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi berbagai pihak. Terutama keluarga dan sekolah.
Adita Irawati menekankan pola hidup sehat harus dimulai dari lingkungan terkecil. Yaitu keluarga.
"Paling penting ya bagaimana agar pola hidup sehat bisa dijalankan, baik itu sebelum dilakukan cek kesehatan gratis maupun nanti setelahnya," imbuhnya.
Orang tua memiliki peran vital dalam memastikan anak-anak mereka menerapkan pola hidup sehat. Mulai dari asupan gizi seimbang hingga kebersihan diri.
Setelah anak mendapatkan hasil pemeriksaan, orang tualah yang bertanggung jawab untuk menindaklanjuti. Baik dengan perbaikan pola makan maupun membawa anak ke fasilitas kesehatan jika diperlukan.
Di sisi lain, sekolah juga berperan sebagai mitra strategis. Program CKG dapat menjadi pintu masuk untuk mengedukasi anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan.
Hal ini dapat mendorong anak-anak untuk mengajak orang tua mereka ikut memanfaatkan fasilitas kesehatan gratis yang disediakan pemerintah.
Dokter Pandu Riono menyayangkan masih banyak masyarakat yang enggan ke fasilitas kesehatan jika tidak sakit. "Mumpung gratis gitu, ya," imbuhnya dengan nada gembira, mengajak masyarakat untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan.
Sambutan positif terhadap program CKG tidak hanya datang dari pihak sekolah dan orang tua.
Wali Kota Jakarta Selatan, M. Anwar, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini.
"Kami menurunkan personel baik dari Suku Dinas Kesehatan, camat hingga lurah untuk berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dalam menyukseskan program ini," kata Anwar kepada Disway pada Jumat, 8 Agustus 2025.
Hal ini menunjukkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah adalah kunci sukses.
Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Jakarta, melalui ketuanya Kasandra Putranto, juga memberikan apresiasi.
Saat diwawancara Disway, ia menyebut program ini sebagai langkah luar biasa dan berharap cakupannya tidak hanya fisik. Tetapi juga mental. Kasandra menekankan pentingnya pendekatan preventif yang berkelanjutan.