TANJUNG SELOR, DISWAY.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca untuk Senin, 22 September 2025.
Dalam keterangan resminya, Kalimantan Utara (Kaltara) termasuk salah satu wilayah yang berstatus WASPADA terhadap potensi hujan sedang hingga lebat.
Selain Kaltara, sejumlah provinsi lain juga masuk kategori waspada, di antaranya Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Bengkulu, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, hingga Papua Selatan.
BACA JUGA:Gubernur Kaltara dan Sulsel Sepakat! Kerja Sama Ini Disebut Kunci Kemajuan Kawasan Timur
BMKG menyebutkan bahwa potensi hujan dengan intensitas tinggi di beberapa daerah tersebut dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, maupun genangan air.
Karena itu, masyarakat di Kaltara diimbau untuk lebih waspada dan melakukan langkah antisipasi.
“Peringatan dini ini menunjukkan adanya nilai akumulasi curah hujan harian paling tinggi di beberapa wilayah. Kami mengimbau masyarakat, khususnya di Kalimantan Utara, untuk berhati-hati terhadap potensi dampak yang mungkin ditimbulkan, seperti banjir bandang dan longsor di daerah rawan,” tulis BMKG dalam keterangannya, Senin 22 September 2025.
BACA JUGA:53 Rumah Ludes Terbakar, Gubernur Kaltara Turun Langsung Serahkan Bantuan ke Mansalong
Sementara itu, wilayah Sumatra Utara mendapat status SIAGA, artinya berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat.
Meski demikian, BMKG tidak menetapkan status AWAS atau hujan ekstrem pada periode ini.
Selain hujan, BMKG juga memberi peringatan dini angin kencang di sejumlah wilayah lain seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Masyarakat Kaltara diharapkan rutin memantau pembaruan prakiraan cuaca melalui aplikasi InfoBMKG atau situs resmi www.bmkg.go.id, agar dapat melakukan persiapan lebih baik menghadapi kondisi cuaca yang dinamis.
BACA JUGA:Dari Kaltara untuk Indonesia, Sekolah Garuda Jamin Akses Pendidikan yang Merata
BMKG menegaskan bahwa kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci untuk meminimalisasi dampak dari cuaca ekstrem.
Dengan curah hujan yang berpotensi tinggi, warga diminta untuk memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, menjaga saluran air tetap bersih, dan menghindari aktivitas luar ruangan saat hujan deras.